Home » » Mengenal Tokoh Abu Nawas

Mengenal Tokoh Abu Nawas

Written By Icank on Minggu, 05 Juli 2015 | 11.59.00

Abu Nawas
Abu Nawas
Abu Nawas begitu kita mendengar namanya langsung terlintas dalam benak kita Cerita Lucu Abu Nawas yang selalu saja tak pernah kalah dari para saingannya yang ingin menjatuhkannya.Namun tahukah kamu siap sebenarnya Abu Nawas tersebut?.Kali ini sengaja saya pilih tokoh yang cukup tenar ditanah air kita yaitu Cerita Abu Nawas.Nama asli Abu Nawas adalah Abu Ali al Hasan bin Hani al Hakami Dia dilahirkan pada (145 H 747 M) di kota Ahvaz di negeri Persia Iran sekarang dengan darah dari ayah Arab dan ibu Persia mengalir di tubuhnya.Abu Nawas merupakan seorang pujangga Arab dan dianggap sebagai salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik Abu Nawas juga muncul beberapa kali dalam Kisah Seribu Satu Malam.Ayahnya Hani al-Hakam merupakan anggota legiun militer Marwan II sementara ibunya bernama Jalban wanita Persia yang bekerja sebagai pencuci kain wol Sejak kecil dia sudah yatim.Sang ibu kemudian membawanya ke Bashrah Irak di kota inilah Abu Nawas belajar berbagai ilmu pengetahuan. Masa mudanya penuh perilaku kontroversial yang membuat Abu Nawas tampil sebagai tokoh yang unik dalam khazanah sastra Arab Islam Meski begitu sajak sajaknya juga sarat dengan nilai sprirtual di samping cita rasa kemanusiaan dan keadilan Abu Nawas belajar sastra Arab kepada Abu Zaid al Anshari dan Abu Ubaidah.Abu Nawas juga belajar Al Quran kepada Yaqub al-Hadrami sementara dalam Ilmu Hadis dia belajar kepada Abu Walid bin Ziyad Muktamir bin Sulaiman Yahya bin Said al-Qattan dan Azhar bin Sa'ad as Samman Pertemuannya dengan penyair dari Kufah Walibah bin Habab al Asadi telah memperhalus gaya bahasanya dan membawanya ke puncak kesusastraan Arab Walibah sangat tertarik pada bakat Abu Nawas yang kemudian membawanya kembali ke Ahwaz lalu ke Kufah.Di Kufah bakat Abu Nawas digembleng Ahmar menyuruh Abu Nawas berdiam di pedalaman hidup bersama orang orang Arab Badui untuk memperdalam dan memperhalus bahasa Arab.Kemudian dia pindah ke Baghdad di pusat peradaban Dinasti Abbasyiah inilah dia berkumpul dengan para penyair.Berkat kehebatannya menulis puisi Abu Nawas dapat berkenalan dengan para bangsawan namun karena kedekatannya dengan para bangsawan inilah puisi puisinya pada masa itu berubah yakni cenderung memuja dan menjilat penguasa.Dalam Al-Wasith fil Adabil Arabi wa Tarikhihi Abu Nawas digambarkan sebagai penyair multivisi penuh canda berlidah tajam pengkhayal ulung dan tokoh terkemuka sastrawan angkatan baru.Namun sayang karya karya ilmiahnya justru jarang dikenal di dunia intelektual dia hanya dipandang sebagai orang yang suka bertingkah lucu dan tidak lazim.Kepandaiannya menulis puisi menarik perhatian Khalifah Harun al Rasyid melalui musikus istana Ishaq al-Wawsuli Abu Nawas dipanggil untuk menjadi penyair istana syairul bilad.Sikapnya yang jenaka menjadikan perjalanan hidupnya benar benar penuh warna kegemarannya bermain kata kata dengan selera humor yang tinggi seakan menjadi legenda tersendiri dalam khazanah peradaban dunia.Kedekatannya dengan kekuasaan juga pernah menjerumuskannya ke dalam penjara pasalnya suatu ketika Abu Nawas membaca puisi Kafilah Bani Mudhar yang dianggap menyinggung Khalifah.Tentu saja Khalifah murka lantas memenjarakannya setelah bebas dia berpaling dari Khalifah dan mengabdi kepada Perdana Menteri Barmak dia meninggalkan Baghdad.Setelah keluarga Barmak jatuh pada tahun 803 M dan itu pula dia pergi ke Mesir dan menggubah puisi untuk Gubernur Mesir Khasib bin Abdul Hamid al Ajami tetapi dia kembali lagi ke Baghdad setelah Harun al-Rasyid meninggal dan digantikan oleh Al-Amin.Sejak mendekam di penjara syair-syair Abu Nawas berubah menjadi religius jika sebelumnya dia sangat pongah dengan kehidupan duniawi yang penuh glamor dan hura hura kini dia lebih pasrah kepada kekuasaan Allah.Memang pencapaiannya dalam menulis puisi diilhami kegemarannya melakukan maksiat tetapi justru di jalan gelap itulah Abu Nawas menemukan nilai nilai ketuhanan.Sajak sajak tobatnya bisa ditafisrkan sebagai jalan panjang menuju Tuhan meski dekat dengan Sultan Harun al Rasyid Abu Nawas tak selamanya hidup dalam kegemerlapan duniawi dia pernah hidup dalam kegelapan tetapi yang justru membawa keberkahan tersendiri.Seorang sahabatnya Abu Hifan bin Yusuf bin Dayah memberi kesaksian akhir hayat Abu Nawas sangat diwarnai dengan kegiatan ibadah.Beberapa sajaknya menguatkan hal itu salah satu bait puisinya yang sangat indah merupakan ungkapan rasa sesal yang amat dalam akan masa lalunya.Mengenai tahun meningalnya banyak versi yang saling berbeda ada yang menyebutkan tahun (190 H 806 M) ada pula yang (195H/810 M) atau (196 H 811 M).Sementara yang lain tahun (198 H 813 M) dan tahun (199 H 814 M).Konon Abu Nawas meninggal karena dianiaya oleh seseorang yang disuruh oleh keluarga Nawbakhti yang menaruh dendam kepadanya dia dimakamkan di Syunizi di jantung Kota Baghdad.Nah begitulah sepenggal biografi dari tokoh yang cukup terkenal ditanah air kita dan terima kasih sudah membaca artikel saya Mengenal Tokoh Abu Nawas.
Share this article :


 
Support : Google | Trik Seo Buat Blog | Bing
Copyright © 20/06/15. Cerita Silat Kho Ping Hoo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Kho Ping Ho
Proudly powered by Blogger